الله اكبر كبير والحمد لله كثيرا وسبحا ن الله
بكرة واصيلا. الحمد لله الدي جعل اليؤم عيدا للاسلام وحرم عليهم فيه الصيام. اشهد
ان لآاله الآ الله وحده لاشريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم عل
محمد وعلى اله وصحبه اجمعين. اما بعد...
فيا ايها الناس اتقواالله حق تقاته ولاتموتن الآ
وانتم مسلمون.
Allahu Akbar 3x
Walillahilhamdu
Sejak terbenamnya
Matahari di ufuk barat, gema takbir, tasbih dan tahmid mengumandang di seluruh
dunia mengagungkan kebesaran Allah. Semua makhluk tunduk memuji kebesaran-Mu...
“Allahu Akbar."
Hari raya Idul Fitri ini,
merupakan hari kesyukuran dan kegembiraan bagi kaum muslimin. Sebab di bulan suci ramadhan yang penuh
rahmat, magfirah dan barakah, kita telah dapat melaksanakan tugas kehambaan
hablum minallah, berbakti kepada Allah SWT dengan melakukan ibadah puasa di
siang harinya, dan menegakkan berbagai amalan ibadah di malam harinya, atas
dasar iman dan ikhlas untuk mengharap ridha-Nya semata.
Dari berbagai ibadah
dalam Islam, puasa di bulan Ramadhan seperti yang baru saja kita lakukan selama
sebulan penuh, merupakan ibadah wajib yang paling mendalam bekasnya pada jiwa
seorang muslim. Bulan
Ramadhan merupakan bulan keagamaan dengan intensitas yang tinggi, yang akan
meninggalkan kesan mendalam pada mereka yang terlibat melaksanakan ibadah di
bulan suci itu.
Karena itu, sudah
sewajarnya kita merenungi makna hari raya ini, sehingga kita dapat mengetahui
hikmah dan makna di balik itu. Idul
Fitri dari segi bahasa berarti kembali suci. Fitrah atau kesucian asal manusia
adalah sebutan untuk rancangan Allah SWT mengenai kita. Artinya kita ini
diciptakan dengan rancangan sebagai makhluk suci yang sakral.
Jamaah Sholat
Idul Fitri yang kami hormati.....
Idul
Fitri adalah hari raya untuk merayakan kembalinya fitrah, setelah hilang dan
berhasil diketemukan kembali. Hal itu karena adanya ibadah puasa yang berintikan latihan menahan
diri dari godaan-godaan, seperti dilambangkan dengan makan dan minum serta
hubungan biologis.
Pahala
puasa tentunya tidak tergantung seberapa jauh kita lapar dan haus. Melainkan tergantung
pada, apakah kita menjalankannya dengan iman dan ihtisab kepada Allah, serta
penuh instrospeksi diri atau tidak. Bukti lebih
jauh, pahala puasa tidak tergantung pada seberapa jauh kita lapar dan haus
adalah disunatkannya berbuka puasa sesegera mungkin yang dalam istilah agama
disebut ta’jil. Jadi semakin cepat kita berbuka puasa, makin besar pahalanya.
Sedangkan sahur disunatkan seakhir mungkin, karena semakin akhir sahur kita
semakin besar pula pahalanya.
Maka
pahala ibadah puasa tergantung kepada seberapa jauh kita bersungguh-sungguh
melatih menahan diri, melatih untuk tidak tergoda. Sebab satu
kelemahan manusia memang terkadang tidak bisa menahan diri.
Dalam
Al-Quran banyak disebutkan, di antara kelemahan manusia ialah pandangannya yang
pendek, Allah berfirman:
كَلَّا بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ. وَتَذَرُونَ الْآخِرَةَ
Artinya: Sekali-kali janganlah demikian, sebenarnya kamu (hai
manusia) mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan kehidupan akhirat”(QS.
Al-Qiyamah:20-21)
Karena
kita gampang tergoda, menganggap sesuatu yang sepintas lalu adalah menyenangkan
dan menarik, kemudian kita ambil, padahal nanti di belakang hari akan membawa
malapetaka. Dosa
tidak lain adalah demikian itu, sesuatu yang dalam jangka pendek membawa
kesenangan, tetapi dalam jangka panjang membawa kehancuran.
Ini
karena efek kelemahan manusia yang tidak sanggup melihat akibat perbuatannya
dalam jangka panjang, lebih tertarik pada akibat-akibat jangka pendek. Ingin kaya
tetapi harus cepat, maka jalan pintas pun diambil, korupsi, mencuri, menipu,
berjudi dan sebagainya.
Kita
lahir dalam fitrah berarti kita hidup dalam kesucian. Akan tetapi karena
kelemahan kita itu mudah tergoda, sehingga sedikit demi sedikit diri kita
menumpuk debu-debu dosa dan menutup hati kita sehingga menjadi gelap. Padahal semula,
hati kita itu terang sehingga mampu memantulkan sinar kebaikan. Itulah sebabnya
hati kita itu disebut nurani yang berarti cahaya.
Tapi
lama-kelamaan menjadi gelap karena selalu dikotori dengan debu-debu dosa,
sehingga menjadi zhulman yang berarti gelap. Dalam bahasa
Al-Quran dosa disebut zhulm, sehingga orang yang berbuat dosa disebut zhalim.
Artinya
seseorang yang melakukan sesuatu yang membuat dirinya dan kesuciannya
(fitrahnya) serta hati nuraninya menjadi gelap.
Imam
al-Ghazali mengemukakan, kemuliaan martabat manusia disebabkan karena
kesiapannya mencapai ma’rifat kepada Allah, dan hal itu dimungkinkan karena
adanya hati. Dengan
hati, manusia mengetahui Allah dan mendekati-Nya, sementara anggota badan yang
lain berfungsi sebagai pelayannya.
Ia
mengatakan, hati mempunyai dua unit yaitu yang dapat dilihat dengan mata kepala
dan yang satunya lagi hanya dapat dilihat dengan mata hati. Yang pertama
adalah anggota badan, sedang yang kedua adalah daya-daya seperti; daya penglihatan,
daya pendengaran, daya khayal, daya pikir dan sebagainya.
Ketajaman
hati juga diibaratkan sebagai cermin (cermin hati). Orang bersih dari dosa,
hatinya bagaikan cermin yang bening, yang begitu mudah untuk berkaca diri. Orang yang
gemar mengerjakan dosa-dosa kecil, hatinya buram bagaikan cermin yang terkena
debu, jika digunakan kurang jelas hasilnya. Orang yang
gemar melakukan dosa besar, hatinya gelap bagaikan cermin yang tersiram cat
hitam, di mana hanya sebagian kecil saja bagiannya yang dapat digunakan.
Sementara
orang yang suka mencampuradukkan perbuatan baik dengan perbuatan dosa, hatinya
kacau bagaikan cermin yang retak-retak, yang jika digunakan akan menghasilkan
gambar yang tidak benar.
Apabila
kita mencapai suatu titik dimana kita tidak lagi menyadari, perbuatan kita itu
jahat, maka inilah yang disebut dengan “kebangkrutan rohani." Itulah
sebabnya, Allah menyediakan bulan puasa, supaya kita dapat menyucikan diri,
sehingga membuat diri kita kembali menjadi suci.
Oleh
karena itu, puasa bukan saja bulan suci tetapi bulan pensucian. Bila kita
berhasil menjalankan ibadah puasa dengan iman yaitu percaya kepada Allah SWT
dan ihtisab yang berarti menghitung diri sendiri atau instrospeksi, yaitu
kesempatan bertanya dengan jujur siapa kita ini sebenarnya, apakah betul kita
ini sudah banyak berbuat baik, maka Allah akan mengampuni dosa dan kesalahan
kita, Rasulullah saw. bersabda:
من صام رمضان إيمانا واحتساباغفر له ماتقدم من
دنبه
Artinya: “Barang siapa berpuasa ramadhan karena iman dan
ihtisab, niscaya Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu”
Konsekuensinya
pada waktu kita selesai berpuasa yaitu pada tanggal 1 Syawal hari ini, kita
ibarat dilahirkan kembali. Itulah yang kita rayakan dengan Idul Fitri (kembali
suci). Kembalinya fitrah kepada kita, dan kita pun harus tampil sebagai manusia
suci dan baik, sebaik-baiknya kepada sesama manusia, juga sebaik-baiknya kepada
sesama makhluk.
Itulah
sebetulnya semangat Idul Fitri yang
kemudian kita ucapkan minal aidin wal faizin, semoga kita semuanya termasuk
orang yang kembali ke fitrahnya dan sukses serta memperoleh kebahagiaan. Amin
ya Rabbal alamin.
Jamaah Sholat
Idul Fitri yang kami hormati.....
Marilah
kita bersama-sama menundukkan hati dan pikiran kita, seraya berdoa kepada Allah
SWT. Semoga
segala kesalahan yang telah kita perbuat dapat terampuni lewat maha
pengasih-Nya Allah. Di samping itu pula, kita berharap semoga segala usaha dan
aktivitas kita ke depan selalu dalam rahmat dan restu-Nya.
Ya
Allah, kami bermohon kepada-Mu dengan menyebut nama-Mu, kiranya Engkau ya Allah
menjadikan Al-Quran sebagai penyejuk hati kami, cahaya mata kami, penyingkap
keresahan dan pengusir kesedihan dan kesusahan kami.
Ya
Allah, Engkau telah menganugerahkan kepada kami rasa manisnya iman dan rasa
aman, sehingga kami bersaksi bahwa kami telah meraih sebaik-baiknya nikmat
berkat anugerah dan kebaikan-Mu.
Ya
Allah, peliharalah kami dari godaan syetan yang selalu memerangi kami dalam
usaha mendekatkan diri kepada-Mu.
Ya
Allah bersihkan hati kami dari rayuan materi sehingga kami tidak memandang yang
mulia kecuali Engkau.
Ya
Allah yang maha bijaksana, kami berlindung kepadamu dari tipu daya nafsu kami
menyangkut apa yang Engkau tetapkan dan kehendaki. Kami berlindung
kepada-Mu dari kejahatan mereka yang iri terhadap anugerah nikmat-Mu.
Ya
Allah wahai yang menyempurnakan segala yang kurang, Yang memperkaya segala yang
miskin, Yang memberi rasa aman segala yang takut, Yang mempermudah segala yang
sulit.
Ya
Allah permudahlah untuk kami segala yang sulit, karena bagi-Mu mempermudah yang
sulit amatlah mudah.
اللهم
اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الآحياء
منهم والآموات، انك سميع قريب مجيب دعوات، ويا قاضي الحاجات، اللهم
اغفر لنا و لوالدينا و ارحمهما كما ربيانا صغارا.
ربنا اغفر لنا ولإخوا ننا الذين سبقونا بالإيمان، ولا تجعل في قلوبنا غلآ للذين امنوا، ربنا إنك رؤوف الرحيم، ربنا هب لنا من ازواجنا وذريتنا قرة اعين، وجعلنا للمتقين إماما.
ربنا اغفر لنا ولإخوا ننا الذين سبقونا بالإيمان، ولا تجعل في قلوبنا غلآ للذين امنوا، ربنا إنك رؤوف الرحيم، ربنا هب لنا من ازواجنا وذريتنا قرة اعين، وجعلنا للمتقين إماما.
رَبَّنَا
لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ
عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا
وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.
ربنا
اتنا في الدنيا حسنة وفي الاخرة حسنة وقنا عذاب النار.
وصلى
الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلم والحمد لله رب العلمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.